Laporan : Rustam Rettob/Detiktv.co.id

Fakfak – Menindaklanjuti kunjungan kerja beberapa waktu lalu bersama Bupati Fakfak. Samaun Dahlan. Tim PT THEP yang bergerak dibidang Perkebunan dan Pengolahan Kelapa Sawit ke Fakfak tepatnya di Wilayah Distrik Bomberay dan Distrik Tomage untuk melakukan penelitian terhadap tanah untuk mengetahui kesuburan tanah tersebut, fisik serta kimia yang terkandung diareal sasaran pembukaan lahan rencana Investasi sawit di Kabupaten Fakfak – Papua Barat. Setidaknya saat ini PT THEP butuh 50 ribu hektar untuk Investasi Sawit dan lahan tersebut berada di Wilayah Bomberay dan Tomage.

Berdasarkan data yang diperoleh detiktv.co.id. Sabtu, 21 Juni 2025 pagi. Tim THEP sedang lakukan penelitian di dua Distrik tersebut dengan fokus pada karakteristik tanah, kondisi lingkungan, pengaruh pohon sawit, evaluasi kesuburan tanah, serta penelitian dampak pembukaan lahan, semuanya adalah dalam rangka untuk bagaimana prospek Investasi Kelapa Sawit ini kedepan lebih baik, tentunya tahapan yang dilakukan ini adalah bentuk observasi dan juga supervisi lapangan sebelum Investor ini memutuskan berinvestasi di Kabupaten Fakfak – Papua Barat tepatnya di Wilayah Distrik Bomberay dan Tomage.

Langkah ini diambil sebagai bentuk tindaklanjut kunjungan investasi perkebunan di Cluster Kawasan Bomberay dan Tomage. Kabupaten Fakfak antara Pemda dan Masyarakat dan dapat difasilitasi Survey Perdana Investor yang kini sedang berlangsung di Bomberay dan Tomage., Niat serius investor di sektor perkebunan di tandai dengan melakukan survey lapangan setelah beberapa waktu lalu bersama Bupati Fakfak. Samaun Dahlan, S.Sos, MAP beserta rombongan mengunjungi kawasan Bomberay.

Salah satu anak perusahan penanaman modal asing (PMA) perusahan dari Korea, PT. Tata Hamparan Eka Persada yang dikoordinir oleh Pupung Pamungkas hadir bersama 14 orang ahli agronom dan ahli pemetaan untuk mengidentifikasi lokasi, struktur dan kondisi lahan di Distrik Bomberay dan Distrik Tomage.

Pupung menyatakan pihaknya dari PT THEP akan melakukan survey pada 300 titik selama 12 hari mulai dari 20 Juni hingga 2 Juli 2025, Namun sebelumnya di fasilitasi oleh Distrik di kedua wilayah ini dan beberapa OPD teknis untuk melakukan sosialisasi perdana terlebih dahulu kepada pemerintah kampung dan masyarakat adat yang ada di wilayah ini, Dengan hasil survey ini akan diketahui kesesuaian lahan untuk pengembangan komoditas yang cocok dan sesuai.

Menurut Plt Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT mewakili Tim Pemerintah dalam kegiatan survey ini menyatakan bahwa Distrik Bomberay dan Distrik Tomage memiliki peluang besar sebagai kawasan andalan dalam pengembangan perkebunan walaupun kondisi lahan sebagian besar merupakan padang savana hamparan padang rumput yang luas sehingga perlu di dalami untuk mengetahui daya dukung dan karakteristik lahan yang ada sesuai dengan tingkat kualitas lahan dan kesesuaian dalam pemanfaatannya.

Dikatakan bahwa survey ini merupakan langkah awal yang dimulai dengan sosialisasi terbatas dan melakukan identifikasi terhadap kondisi lahan agar diketahui tingkat kesesuaian.

“Kita ketahui Cluster kawasan Bomberay yang meliputi Bomberay dan Tomage memiliki luasan yang sangat luas. Dari wilayah administrasi kawasan ini memiliki luas 1.610 m2 atau 161.000 ha dan jumlah yang baru termanfaatkan hanya berkisar 16.77 %. Oleh karenanya, dari luasan yang menjadi sasaran survey hanya sebanyak 300 titik yang mewakil luasan lahan sasaran sekitar 30.000 ha yaitu 10.000 ha lahan masyarakat atau lahan plasma.

Sisanya lahan HGU yang sudah di APL (Areal penggunaan lain) dengan kategori penggunaan lahan di luar kawasan hutan untuk pemanfaatan non kehutanan seperti perkebunan, pertanian, permukiman dan infrastruktur. Luasan lahan inilah yang akan diobservasi oleh Tim untuk diketahui sisi pemanfaatannya.”, Tutur Widi

Pelaksanaan survey yang di damping langsung oleh beberapa pendamping lokal dari masyarakat, saat ini sedikit terkendala akibat intensitas hujan yang cukup tinggi, sehingga survey tidak berjalan maksimal, namun dipastikan akan selesai sesuai dengan target yang ditentukan, Jika proses sudah selesai dan diketahui tingkat kesesuaian, maka pihak investasi akan memberikan informasi yang akurat terkait minat investasi yang akan dilakukan.

“Tentunya ada langkah-langkah pemerintah secara bijak sesuai dengan tahapan pelaksanaan bagian dari tindak lanjut tangkap terhadap peluang investasi dengan melakukan kedalaman sosialisasi kepada masyarakat adat yang bersentuhan langsung dengan wilayah ini serta dukungan kebijakan regulasi dari pemerintah daerah.

Jadi hingga saat ini masih dalam kegiatan survei awal untuk mengenali kemampuan dan kondisi lahan yang ada. Kita berharap hasil dari upaya ini segera diketahui sehingga ada minat investasi yang nyata agar kawasan Bomberay dapat segera tumbuh dan cepat berkembang.

Nanti benar-benar ada keseriusan dri minat investor ini, tentunya ada mekanisme tahapan pelaksanaan lebih lanjut yang lebih mendalam terutama erat kaitan dengan sosialisasi kepada masyarakat sasaran pemilik hak ulayat,

Dukungan pemerintah dan komitmen pihak investasi yang saling bersinergi dalam mewujudkan investasi yang memberikan dampak positif terhadap masyarakat lokal dan sekitarnya serta lingkungan.”, Urai Widi. Plt Kadis Perkebunan Fakfak.

Mari kita dukung kebijakan investasi Bupati dan Wakil Bupati Fakfak ini untuk mendorong masuknya investasi di wilayah Fakfak dengan tetap memperhatikan hak-hak masyarakat adat setempat dan membuka kesempatan kerja dan ekonomi daerah.

Sebetulnya, Penelitian ini bertujuan untuk memahami kondisi tanah, mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul, dan mencari solusi untuk meningkatkan hasil panen, Beberapa aspek penelitian tanah sawit yang umum dilakukan: Karakteristik tanah meliputi analisis tekstur tanah (kandungan pasir, debu, dan liat), struktur tanah, pH tanah, kandungan bahan organik, dan ketersediaan unsur hara (nitrogen, fosfor, kalium, dll.).

Kemudian juga melakukan penelitian terhadap Kondisi lingkungan untuk mempertimbangkan faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan drainase tanah, serta ketinggian tempat dan kecepatan angin yang optimal untuk pertumbuhan kelapa sawit, mereka juga meleniti soal Pengaruh pohon sawit terkait pengaruh keberadaan pohon sawit terhadap sifat fisik dan kimia tanah, seperti peningkatan bahan organik, perubahan struktur tanah, dan perubahan ketersediaan unsur hara.

Terkahir lakukan Evaluasi kesuburan tanah yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah dan mengidentifikasi masalah kesuburan yang mungkin terjadi, seperti defisiensi unsur hara atau masalah pH tanah. Serta Penelitian dampak pembukaan lahan terhadap terhadap perubahan sifat tanah dan lingkungan, serta potensi erosi dan masalah lainnya.

Tercatat secara umum bahwa Tujuan penelitian tanah sawit adalah Meningkatkan hasil panen tujuanya untuk memahami kondisi tanah, petani dapat mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan kesuburan tanah dan hasil panen kelapa sawit.

Mencegah masalah tanah ialah Penelitian dapat membantu mengidentifikasi masalah tanah sejak dini sehingga dapat diambil tindakan pencegahan untuk menghindari dampak negatif terhadap pertumbuhan tanaman, serta.

Mengembangkan praktik pertanian berkelanjutan, Penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna untuk mengembangkan praktik pertanian kelapa sawit yang berkelanjutan, termasuk pengelolaan tanah yang baik dan pelestarian lingkungan.

Diketahui, PT. Tata Hamparan Eka Persada (THEP) yang bergerak dibidang Perkebunan dan Pengolahan Kelapa Sawit didirikan pada tahun 1995 yang berlokasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia dengan status awal yaitu Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Tahun 2007, ST. Internasional sebuah Perusahaan yang berlokasi di Korea Selatan melakukan Joint Venture dengan Tradisi Group untuk membangun THEP. Tahun 2008, sampai dengan sekarang Status THEP berubah menjadi Penanaman Modal Asing (PMA) bedasarkan surat persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal nomor 27/V/PMA/2008.

Kehadiran THEP memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat terutama di wilayah Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Barat karena THEP berkomitmen meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan terbukanya lapangan kerja, pemberdayaan masyarakat lokal, perbaikan infrastruktur dan ikut berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dengan program-program Corporate Social Responsibility (CSR) yang terukur dan terstruktur.

THEP mendukung sepenuhnya komitmen kelestarian lingkungan dengan menerapkan pola perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan, mendukung program pelestarian lingkungan alam dan keanekaragaman hayati, menerapkan praktik pembukaan lahan baru tanpa membakar (zerro burning) dan pemanfaatan limbah (zero waste).

THEP menerapkan standar kerja sesuai kaidah Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan telah mendapatkan sertifikasi ISPO pada tahun 2017.

THEP berupaya memberikan yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan dengan berkomitmen menjunjung tinggi Visi, Misi serta Nilai Budaya Perusahaan untuk mencapai prestasi terbaik