DETIKTV (Jakarta) – Pengacara Robinson Pakpahan SH angkat bicara perihal hilangnya Iptu Tomi Marbun dalam operasi senyap yang dipimpinnya sendiri pada pertengahan bulan Desember 2024 yang lalu., Rabu (11/6/2026).
Sesepuh Peradi Jakarta Barat ini sebelumnya menyatakan keprihatinannya dan menyatakan ikut merasakan duka sedih bersama keluarga dan warga masyarakat yang kehilangan sang mantan kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni dan mengajak semua elemen dan nitizen untuk berdoa karena doa memberikan kita kekuatan, pengharapan dan ketegaran dalam menghadapi persoalan hidup.
Abang Robin, sapaan akrabnya mengajak masyakarat dan nitizen tidak melulu berprasangka negatif karena terkait dengan alam di Tanah Papua geografisnya tidak sama dengan tanah Jawa atau Sumatra yang mudah dijangkau, mudah telekomunikasinya, mudah keamanannya mudah kenyamanannya dst dst.
Kenapa saya mengajak kita semua berpikir positif karena, negara melalui institusi Polri dalam hal ini mabes Polri telah melakukan apa yang harus dilakukan termasuk dengan semua yang diminta oleh keluarga.
Sebagai orang yang sadar hukum dan paham terhadap hukum, saya melihat bahwa negara melalui institusi Polri mulai dari mabes turun ke Polda Papua Barat hingga Polres Teluk Bintuni telah melakukan yang terbaik secara maksimal yaitu menurunkan Tim Pencari Fakta dengan melibatkan Komnas HAM perwakilan Papua, Pemeriksaan dan Pengawasan langsung oleh Kompolnas dan Irwasum serta Propam mabes Polri terhadap Kapolres dan para anak buahnya dari Resmob yang turut dalam oprasi yang dipimpinnya, kemudian telah pula dilakukan rekonstruksi dan olah tkp oleh Bareskrim mabes Polri, dan memang ditemukan tidak ada unsur sabotase atau kesengajaan yang menyebabkan Iptu Tomi hanyut dan dinyatakan hilang karena hanyut. Terang Pengacara Bang Robin.
Oleh sebab itu katanya menghimbau, mari bersama kita menghormati apa upaya dan usaha yang telah dilakukan oleh negara melalui Mabes Polri, Polda Papua Barat dan Polres Teluk Bintuni, Basarnas, Komnas HAM sebagai satu kesatuan dari negara Republik Indonesia bersama semua steakholder dan masyarakat yang perhatian kepada si mantan kasat.
Senada dengan Kapolda Papua Barat, beliau juga berharap kepada pihak keluarga Iptu Tomi Marbun agar dapat menerima kenyataan ini dan tidak membuat blunder di media sosial bahwa orang hilang harus ditemukan.
Ingat bahwa tempat kejadiannya ini di Papua yang segala sesuatunya sangat jauh dari layaknya Jakarta dan ini bagian dari resiko menjadi seorang polisi, ya kalau tidak mau hidup ada resiko seperti begini lebih baik jadi pengusaha saja supaya hidup di kota yang semuanya serba nyaman aman terang dan lengkap.
Saya yakin tidak ada pihak-pihak yang berkepentingan untuk menghilangkan adik/anak kami si Tomi Marbun ini dan ini murni kecelakaan dalam tugas sehingga berhentilah melakukan penggiringan opini publik dengan menunduh pihak-pihak lain tanpa bukti dengan mengumbar asumsi-asumsi negatif karena semua sudah dilakukan sesuai prosedur katanya mengakhiri pendapatnya. Tutup
Tinggalkan Balasan