DETIK TV | SRAGEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen tengah menyiapkan program kredit tanpa bunga bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Rencana ini diumumkan langsung oleh Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, dalam kegiatan “Rembug Nyang Galengan” yang digelar di Desa Ngarum, Kecamatan Ngrampal, pada Kamis (16/10/2025).

Sigit menjelaskan, kebijakan tersebut merupakan bentuk komitmen Pemkab Sragen dalam membantu warga miskin agar tidak lagi terjerat pinjaman berbunga tinggi dari rentenir atau bank titil. “Khusus untuk masyarakat miskin yang kesulitan modal, kami berupaya agar mereka bisa mengakses pinjaman tanpa bunga,” ujar Sigit.

Untuk tahap awal, program ini akan dikelola melalui tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sragen, yakni PT Bank Djoko Tingkir (Perseroda), PT BPRS Sukowati (Perseroda), dan BPR BKK Karangmalang. Pemerintah daerah kini tengah melakukan kajian regulasi agar kebijakan tersebut bisa dijalankan secara legal dan berkelanjutan.

“Kami sudah minta tim untuk mempelajari kemungkinan penerapan pinjaman 0 persen bagi warga kurang mampu. Jika sesuai aturan, insyaallah mulai 2026 bisa dijalankan,” kata Sigit.

Kebijakan ini sejalan dengan langkah pemerintah pusat yang tengah menyiapkan kebijakan penurunan bunga pinjaman nasional. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya mengumumkan bahwa pemerintah akan menempatkan dana sebesar Rp200 triliun di bank-bank milik negara (Himbara) untuk menekan suku bunga pinjaman dan deposito.

Menurut Purbaya, kebijakan tersebut diharapkan mampu menurunkan biaya dana (cost of money) dan mendorong pertumbuhan ekonomi. “Dengan penempatan dana pemerintah, bunga pinjaman maupun deposito akan cenderung turun. Ini akan memberikan efek positif bagi perekonomian nasional,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Dengan dukungan kebijakan nasional ini, Pemkab Sragen optimistis program pinjaman tanpa bunga dapat menjadi solusi nyata bagi masyarakat miskin agar lebih berdaya secara ekonomi tanpa terbebani oleh bunga pinjaman tinggi.