DETIKTV.CO.ID,TERNATE — Pemerintah Kota Ternate melalui dinas kesehatan menggelar Pertemuan Evaluasi Intervensi Spesifik dan Sensitif konsolidasi memastikan setiap anak Ternate tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing, kegiatan ini dilaksanakan Aula royal resto,Rabu (23/07/2025.

Dan di hadiri oleh para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), akademisi dari Poltekkes Kemenkes Ternate, para camat dan lurah, Tim Penggerak PKK Kota Ternate, Kepala Bidang Dinas Kesehatan, jajaran kepala puskesmas, serta para tenaga kesehatan lintas disiplin, bidan, ahli gizi, promotor kesehatan, sanitarian, dan petugas imunisasi. Mereka bukan sekadar hadir mereka datang membawa tekad.

Kegiatan ini bukan hanya sekedar seremoni. Tapi evaluasi kritis membaca kembali peta jalan, menyempurnakan strategi, dan memperkuat pelibatan aktor di setiap lini. Dalam bahasa lain, ini adalah panggung konsensus bahwa stunting bukan hanya urusan gizi, tapi perkara struktural yang menuntut keberpihakan politik, ketelitian birokrasi, dan kepedulian sosial.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Dr. Fathiyah Suma dengan tegas menyampaikan ajakan yang tidak bisa ditawar kolaborasi adalah kunci. “Kami tidak bisa sendiri,” demikian pesan yang mengemuka. “Kualitas gizi anak bukan hanya ditentukan oleh makanan di meja, tapi oleh tata kelola yang berpihak, oleh lingkungan yang mendukung, dan oleh informasi yang mencerdaskan.”

“Seperti yang ditegaskan dalam forum tersebut, strategi intervensi stunting harus mencakup dua sisi spesifik dan sensitif. Intervensi spesifik mencakup aspek teknis yang langsung menyasar penyebab stunting seperti suplementasi gizi, pemantauan tumbuh kembang, dan imunisasi. Sedangkan intervensi sensitif merujuk pada dukungan yang lebih luas sanitasi layak, akses air bersih, pendidikan orang tua, dan perlindungan sosial. Di sinilah pentingnya menyatukan peran dari pejabat hingga petugas lapangan, dari institusi pendidikan hingga masyarakat.

Momentum ini tak hanya sekadar rapat tapi Sebuah kebersamaan dan simbol bahwa semua unsur telah “turun gelanggang”. Tak ada jarak antara birokrat dan bidan, antara camat dan ahli gizi. Yang ada hanyalah semangat kolektif, membangun generasi bebas stunting sebagai pondasi masa depan kota.

Lebih dari sekadar evaluasi, kegiatan ini menjadi refleksi bersama, bahwa tugas menurunkan prevalensi stunting bukan hanya soal target angka, tapi soal kesadaran dan keberlanjutan. Pemkot Ternate, melalui Dinas Kesehatan, menegaskan komitmennya untuk terus memimpin langkah kolaboratif ini dengan mengedepankan bukti ilmiah, pendekatan humanis, dan kepekaan terhadap konteks lokal.

 

Dalam dunia yang semakin cepat bergerak, Ternate memilih untuk tidak sekadar berjalan melainkan melangkah bersama. Dalam sinergi lintas sektor ini, kita bisa melihat benih harapan tumbuh: bahwa anak-anak Ternate kelak tidak akan dibayangi angka stunting, melainkan dipayungi oleh komitmen para pemimpinnya hari ini.

 

Karena kota yang besar bukan hanya dibangun oleh gedung-gedung tinggi, tapi oleh anak-anak kecil yang tumbuh tanpa hambatan di hari esok,”Pungkas.