DETIKTV.CO.ID, TERNATE— Sejumlah penumpang kapal KM. Marin Teratai dengan rute Ternate Bacan mengeluhkan kenaikan harga tiket yang diduga dinaikan sepihak oleh agen tiket online.

Bagaimana tidak, harga tiket yang sebenarnya seharga Rp. 170 ribu per penumpang dinaikkan menjadi Rp. 179 ribu. Namun mirisnya harga ini diberlakukan bagi sejumlah penumpang saja.

Kenaikkan harga tiket sepihak oleh agen tiket online Kapal KM. Marin Teratai ini terjadi pada keberangkatan Rabu 6 Agustus 2025, pukul 09:30 Wit. dengan rute Pelabuhan Bastiong-Babang.

 

Hal ini diungkapkan salah satu penumpang KM. Marin Teratai yang enggan menyebut namanya, Ia menyatakan bahwa agen penjual tiket online kapal tersebut diduga menaikan harga tiket.

“Biasanya torang (red : kami) beli tiket di loket penjualan tiket Kelurahan Mangga Dua itu hanya Rp. 170 ribu, tapi torang beli di agen tiket online yang ada di ruang tunggu Pelabuhan Bastiong harganya capai Rp. 179 ribu,” ujarnya kepada wartawan media ini, pada Rabu (6/8/2025).

Padahal, menurutnya sangat jelas tertulis pada karcis tiket harganya hanya Rp. 170 ribu, dimana harga tersebut sudah termasuk dengan biaya asuransi sebesar Rp. 5000 dan uang retribusi sebesar Rp. 2000.

Lanjutnya penuh heran, dan mempertanyakan uang senilai Rp. 9000 yang menjadi tambahan sehingga tiket naikk hingga Rp. 179 ribu untuk membiayai apa lagi, padahal pada karcis tiket tidak tertulis adanya tambahan Rp. 9000.

“Torang heran sekali tidak tertulis di karcis tambahan uang Rp. 900 ribu tapi ditagih, jangan sampai ada dugaan pungli,” tandasnya.

Ia mengaku bahwa bukan hanya dia saja yang membeli tiket online di agen tiket tersebut dengan harga Rp. 179 ribu itu, akan tetapi kurang lebih ada sekitar 10 orang.

Ia juga menambahkan, bahwa sungguh sangat disayangkan kalau memang ada dugaan permainan harga tiket oleh agen, sehingga terjadi kenaikan tiket secara tiba-tiba.

“Kasih torang masyarkat kalau memang dorang (red : mereka) mengambil kesempatan untuk menambah biaya Rp. 9000 itu, kalau tertulis di karcis itu wajar dan torang pasti tidak komplen, tapi kalau tidak tertulis berarti ada dugaan jika terjadi pungutan liar,” jelasnya.

Ia meminta pemerintah atau pihak berwenang di Halmahera Selatan agar bisa memberikan teguran kepada pemilik Kapal rute Bacan Ternate, khususnya KM. Marin Teratai, supaya tertibkan agen tiket online.

“Torang minta pemerintah bisa lihat hal-hal kecil begini dan tegur pemilik Kapal, jangan sampai kejadian begini terus berulang, yang rugi adalah masyarakat,” pungkasnya.