Detik TV | Kefamenanu – Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-103 Kota Kefamenanu dengan berbagai kegiatan yang meriah dan penuh makna. Perayaan HUT Kota Kefamenanu diawali dengan tarian khas Bidu dirangkai dengan Fashion show pakaian adat TTU dari sanggar Feotnai Matani dan pameran pakaian adat di taman Kota Kefamenanu pada Jumat (12/9/2025).

Upacara Peringatan HUT ke-103 Kota Kefamenanu dipimpin oleh Wakil Bupati TTU Kamilus Elu, S.H dan dihadiri oleh pejabat pemerintah daerah, Forkopimda, dan masyarakat. Tema yang diusung dalam peringatan HUT ke-103 Kota Kefamenanu yakni : Mewujudkan Kota Kefamenanu Sebagai Kota Beradat, Bersih, Agamis, Damai, Aman dan Tentram.

Dalam sambutannya, wakil Bupati Kamilus menyampaikan terimakasih banyak kepada seluruh lapisan masyarakat TTU yang telah berperan aktif membangun daerah yang sangat kita cintai. Sebab dalam kebersamaan dan persaudaraan kita telah menulis sejarah dan peradaban. Semoga semangat ini terus menyala demi TTU yang bermartabat dan sejahtera”, ujar mantan Staf Ahok ini.

Wakil Bupati Kamilus, mengingatkan seluruh lapisan masyarakat TTU bahwa saat ini semuanya berpijak di atas tanah yang subur oleh nilai-nilai luhur yang mengajarkan masyarakat untuk selalu hidup dalam persaudaraan. Falsafah hidup masyarakat dalam kebersamaan adalah Salu, Miomafo, Kuluan dan Maubesi. Falsafah ini menegaskan bahwa kita semua masyarakat TTU adalah satu tubuh dalam keberagaman, satu jiwa dalam perbedaan dan satu harapan dalam perjalanan sejarah TTU ke depan.

“Berpijak pada tema HUT ke 103 Kota Kefamenanu, maka itu merupakan panggilan moral sekaligus kompas spiritual bagi seluruh elemen masyarakat TTU. Kata bermartabat bukan sekedar simbol tetapi fondasi kehidupan yang menghargai martabat manusia. Selain itu, kita dituntut menjaga keseimbangan alam dan menuntun kita pada peradaban yang luhur”, kata Kamilus.

Selanjutnya ia juga mengajak masyarakat untuk menghayati nilai dari kota bersih merupakan cerminan jiwa yang jernih. Karena kebersihan bukan sekedar penataan fisik melainkan kebeningan hati dalam membangun relasi sosial yang sehat. Ia juga mengajak masyarakat TTU untuk menjiwai perilaku kasih dari iman supaya bergotong royong dan menghormati sesama dalam perbedaan. Sehingga setiap orang merasa diterima dan nyaman tanpa sekat suku, agama, atau latar belakang.

Pasalnya sejarah 103 tahun Kota Kefamenanu adalah kisah perjalanan yang mengajarkan kita bahwa pembangunan bukan hanya urusan infrastruktur melainkan juga pembangunan jiwa. Sebab masyarakat TTU telah mewarisi budaya dari para leluhur yang memandang hidup sebagai jalinan kebersamaan sehingga kita harus melanjutkan warisan tersebut dalam bentuk kerja nyata.

Karena itu, ia mengajak semua masyarakat TTU untuk bersinergi dalam membangun berbagai sektor. Sebab tanpa semangat kebersamaan pembangunan tidak mungkin tercapai. Jadi cita-cita besar yang kita harapkan untuk perubahan TTU akan terwujud jika kita jalan bersama untuk saling menopang dan menguatkan.

“Kefamenanu hari ini adalah cerminan masa lalu dan Kefamenanu hari esok adalah tanggung jawab Bupati-Wakil Bupati dan seluruh elemen masyarakat TTU. Dengan doa, kerja keras dan persatuan maka kita percaya bahwa Kota Kefamenanu akan terus bertumbuh, maju, modern, bermartabat dan tetap setia pada akar dan budayanya”, ujar Wakil Bupati Kamilus (SK).