DETIK TV | JAKARTA – Tidak lama lagi, fenomena cuaca ekstrem La Nina diperkirakan menyerbu Jakarta dan mengakibatkan turunnya curah hujan yang tinggi. Jika terjadi, maka dikhawatirkan sebagian wilayah ibukota akan kembali terendam oleh banjir seperti yang terjadi sebelumnya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kevin Wu, mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menyiapkan wilayah Jakarta Barat (Jakbar) dengan sebaik-baiknya dalam rangka mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem tersebut.
“Jika kita lihat dari kejadian-kejadian sebelumnya, kita bisa melihat bahwa Jakbar merupakan salah satu wilayah yang paling parah terendam oleh banjir. Saya ingat waktu berkunjung ke titik banjir di Kedoya Selatan pada bulan Maret lalu, banjirnya sudah setinggi pinggang orang dewasa,” katanya.
“Banjir itu juga mengakibatkan ratusan orang mengungsi dan mengganggu aktivitas warga selama berhari-hari sebelum akhirnya surut. Oleh karena itu, Pemprov DKI harus memberikan atensi yang lebih besar lagi kepada wilayah ini,” sambungnya.
Kevin Wu menyorot adanya kali yang rentan meluap dan mengakibatkan banjir di wilayah itu. Adapun luapan tersebut diakibatkan oleh beberapa hal, mulai dari kurang memadainya infrastruktur-infrastruktur pengendali air seperti pompa dan semakin rendahnya tanggul terhadap permukaan air.
“Waktu itu, Kedoya Selatan memang kekurangan pompa air. Kemudian, pengamatan langsung di lapangan juga memperlihatkan tanggul yang ada sudah lebih rendah daripada permukaan air. Mungkin, hal itu bisa ditinggikan lagi nantinya,” tegasnya.
“Jadi, warga di Jakbar memang membutuhkan perbaikan dan peningkatan infrastruktur pengendali air untuk menghadapi cuaca yang semakin ekstrem, di mana banjir sangat mungkin untuk terjadi dari waktu ke waktu,” lanjutnya.
Ia juga mengatakan ada faktor lain di balik parahnya banjir di wilayah Jakbar. Salah satunya adalah penumpukan sampah yang dibuang oleh warga ke kali-kali, sehingga mengakibatkan penyumbatan air.
“Sebetulnya, banjir ini tidak hanya diakibatkan semata-mata oleh kurangnya infrastruktur yang memadai saja. Selain itu, sampah-sampah yang dibuang oleh warga sekitar ke kali juga menyebabkan saluran airnya tersumbat. Ini yang kemudian membuat kalinya meluap,” jelasnya.
“Pemprov DKI mungkin dapat meningkatkan intensitas pengerukan kali sekaligus membersihkan saluran-saluran air itu agar tidak terjadi penyumbatan ketika cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi sebentar lagi datang,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan