Detik TV | Fakfak — Pemerintah Kabupaten Fakfak mulai menyiapkan strategi menghadapi potensi penurunan dana transfer dari pemerintah pusat pada tahun anggaran 2026. Bupati Fakfak, Samaun Dahlan, menegaskan bahwa langkah efisiensi, percepatan realisasi program, dan penataan ulang prioritas anggaran menjadi fokus utama agar roda pemerintahan tetap berjalan optimal di tengah kondisi fiskal yang menantang.
Menurut proyeksi Kementerian Keuangan, dana transfer nasional pada 2026 berpotensi turun hingga 30 persen. Penurunan tersebut dipastikan berimbas pada kemampuan keuangan daerah, termasuk pembiayaan gaji ASN, tunjangan kinerja, dan kewajiban terhadap tenaga P3K.
Bupati Samaun menilai, kondisi ini harus dijawab dengan kebijakan yang cepat, realistis, dan terukur.
“Kita tidak menghentikan pembangunan, tapi perlu menyesuaikan strategi agar pengeluaran daerah tetap efektif dan efisien,” ujar Samaun Dahlan.
Ia menekankan, setiap alokasi anggaran harus diarahkan untuk kegiatan yang benar-benar memberi manfaat langsung bagi masyarakat Fakfak.
Bupati juga mengingatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar memperkuat disiplin anggaran dan meningkatkan kinerja. Ia meminta seluruh OPD memastikan penyerapan anggaran 2025 berjalan optimal agar Fakfak tetap mendapat penilaian positif dari pemerintah pusat.
“Penyerapan yang baik mencerminkan kinerja fiskal yang sehat,” tegasnya.
Selain efisiensi, Samaun juga menginstruksikan agar pembahasan APBD 2026 dipercepat. Targetnya, seluruh dokumen keuangan sudah selesai sebelum akhir 2025, sehingga program pembangunan bisa langsung berjalan sejak awal Januari 2026.
“Dengan perencanaan yang matang, daya serap anggaran pada triwulan pertama bisa meningkat signifikan,” tambahnya.
Meski menghadapi ancaman pemangkasan dana pusat, Bupati memastikan dua program prioritas daerah — pendidikan gratis dan layanan kesehatan gratis — tidak akan terganggu.
“Kedua program itu tetap jadi prioritas utama pemerintah daerah demi kesejahteraan masyarakat Fakfak,” ujarnya.
Di akhir arahannya, Samaun menegaskan pentingnya loyalitas dan disiplin ASN dalam menjaga stabilitas keuangan daerah. ASN dengan kinerja baik akan tetap mendapat apresiasi melalui kebijakan tunjangan, sedangkan yang lalai akan dievaluasi.

Tinggalkan Balasan