DETIKTV.CO.ID, TERNATE– Di tengah wangi anyir kambing kurban dan gemuruh takbir dari toa-toa masjid yang bersaing dengan deru motor tua, ada yang sedikit berbeda dari biasanya di Rutan Kelas IIB Ternate. Tahun ini, dalam semangat Idul Adha 1446 Hijriah yang jatuh di 2025 Masehi, rumah tahanan itu resmi membuka layanan kunjungan keluarga bagi para warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan suasananya, bisa dibilang lebih mirip reuni keluarga daripada ruang tahanan.
Idul Adha memang selalu punya cara tersendiri untuk menyentuh sisi manusia kita yang paling dalam. Bagi sebagian besar orang, ini tentang kurban dan ketupat. Tapi bagi mereka yang hidup di balik jeruji, lebaran adalah tentang secuil kebebasan: bisa menatap mata anak, mencium tangan ibu, atau sekadar bercanda tentang masa kecil yang dulu nakalnya bareng.
”Lebaran di dalam sini, rasanya beda. Tapi kalau bisa lihat keluarga, walau cuma sebentar, itu sudah jadi obat rindu paling mujarab,” ujar Kepala Rutan Kelas IIB Ternate Abdu Sabriyawan Tilaar, Selasa (3/6/2025), sembari memeluk anaknya yang datang dari jauh.
Pihak Rutan Ternate sendiri menyatakan bahwa pembukaan layanan kunjungan ini adalah bagian dari upaya pembinaan dan pendekatan kemanusiaan. Kepala Rutan, dalam keterangan resminya, menyebut bahwa Idul Adha bukan cuma soal ibadah dan kurban, tapi juga tentang merajut kembali hubungan yang renggang karena waktu dan dinding beton.
Pengamanan diperketat, tentu saja karena kerinduan tidak boleh mengaburkan kewaspadaan. Tapi tak ada satu pun penjaga yang bisa menyangkal bahwa hari itu, suasana berubah. Ada tawa, ada air mata, dan ada harapan yang seolah menetes perlahan bersama tetesan kuah opor yang diselundupkan secara legal dalam bungkusan kunjungan.
”Ini bukan cuma tentang kunjungan,” kata seorang petugas. “Ini tentang memberikan ruang bagi kemanusiaan tumbuh, bahkan di tempat yang paling keras sekalipun.”
Dan begitulah. Di balik tembok tinggi dan kawat berduri, ada cerita-cerita kecil yang melelehkan. Rutan Kelas IIB Ternate tak hanya membuka pintu besi, tapi juga memberi jalan bagi rasa yang lama tertahan. Karena bahkan dalam penjara, Lebaran tetap Lebaran dan rindu, tetap rindu.
Tinggalkan Balasan