DETIKTV.CO.ID, SOFIFI — Gubernur Provinsi Maluku Utara, Sherly Djoanda Laos, secara resmi membuka acara pelantikan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Provinsi Maluku Utara masa bakti 2025–2030. Seremoni pelantikan berlangsung di Aula Kantor Gubernur Maluku Utara dan dihadiri oleh ratusan kepala desa serta pejabat penting dari pusat hingga daerah.

 

Hadir dalam acara ini Ketua Umum DPP APDESI Anwar Sadat, S.H., para kepala daerah dari 10 kabupaten/kota se-Maluku Utara, sekitar 500 kepala desa, serta sejumlah tokoh penting lainnya, di antaranya Sekretaris Daerah Maluku Utara Samsuddin Abdul Kadir, Wakil Bupati Halmahera Selatan Helmi Umar Muchsin, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI, serta Menteri Koperasi dan UKM RI bersama rombongan.

 

Turut hadir pula jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang terdiri dari Kapolda, Danrem, Kejati, dan Ketua Pengadilan Tinggi, pimpinan dan anggota DPRD, pimpinan OPD, partai politik, organisasi masyarakat/kemasyarakatan pemuda (Ormas/OKP), serta pengurus DPC APDESI dari seluruh kabupaten/kota di Maluku Utara.

 

Dalam pidatonya, Gubernur Sherly menegaskan bahwa APDESI harus menjadi organisasi yang aktif dan produktif, bukan hanya bersifat seremonial. Ia menyebut APDESI sebagai “rumah besar kepala desa” yang harus menjadi tempat bertukar pikiran, memperkuat kapasitas, dan memperjuangkan kepentingan masyarakat desa.

 

“APDESI harus menjadi mitra aktif pemerintah. Jangan sampai ada lagi kepala desa yang tersandung hukum karena tidak memahami regulasi. Pemerintah provinsi akan bekerja sama dengan Kanwil Hukum untuk memberikan pelatihan langsung kepada para kepala desa,” tegas Gubernur Sherly.

 

Ia juga mendorong agar pengurus APDESI yang baru dilantik segera menjalankan roda organisasi dan menjadi jembatan komunikasi yang kuat antara pemerintah desa dengan kecamatan, kabupaten, hingga provinsi.

 

Sherly menekankan bahwa desa adalah ujung tombak pembangunan nasional. Menurutnya, kekuatan desa sangat bergantung pada kepemimpinan kepala desa yang menjunjung tinggi nilai transparansi, akuntabilitas, dan integritas.

 

“Indonesia akan kuat jika desanya kuat. Dan desa yang kuat lahir dari pemimpin yang berintegritas,” ujarnya.

 

Salah satu program prioritas yang menjadi sorotan dalam pelantikan ini adalah Koperasi Merah Putih, sebuah inisiatif nasional dari Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan mendorong kemandirian ekonomi desa. Gubernur Sherly mengajak para kepala desa untuk berpikir kreatif dan inovatif demi menyukseskan program tersebut.

 

“Jika Koperasi Merah Putih berhasil, Presiden akan datang langsung meninjau. Gunakan momentum ini sebaik-baiknya demi kesejahteraan masyarakat desa,” ujarnya.

 

Gubernur Sherly juga menyoroti potensi kriminalisasi terhadap kepala desa, terutama karena perbedaan pilihan politik. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Maluku Utara akan memberikan perlindungan hukum, selama ada laporan resmi dan bukti valid yang mendukung.

 

“Kami akan memastikan kepala desa tetap mendapatkan keadilan dan perlindungan hukum. Jangan sampai perbedaan politik menjadi alasan untuk memberhentikan kepala desa tanpa dasar,” tegasnya.

 

Dikenal sebagai pemimpin yang berpikir kritis dan berpihak pada kepentingan masyarakat desa, Gubernur Sherly menutup sambutannya dengan pesan inspiratif kepada seluruh kepala desa.

 

“Kerjalah dengan hati. Bangun desa dengan inovasi. Karena jika desa kuat, maka Maluku Utara akan sejahtera,” pungkasnya.

 

Pelantikan DPD APDESI Provinsi Maluku Utara ini diharapkan menjadi titik awal penguatan desa sebagai pusat pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Momen ini juga memperkuat sinergi antara pemerintah desa dan pemerintah daerah di seluruh tingkatan, dalam membangun Maluku Utara yang lebih maju, mandiri, dan berdaya, Tutup.