JAKARTA – Relokasi pedagang-pedagang Pasar Barito dalam rangka pembangunan Taman Bendera Pusaka yang terdiri dari 3 taman, yaitu Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Leuser berbuntut panjang. Pasalnya, para pedagang menolak dipindahkan karena pembangunan lapak penggantinya di Lenteng Agung belum rampung.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sekaligus Penasihat Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), August Hamonangan, menyampaikan kembali penolakan tersebut dalam Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta pada Hari Senin (4/8/2025) pagi.

“Saya mewakili suara jeritan hati dari pedagang Pasar Burung Barito. Sama-sama kita ketahui, ada rencana dari Pemprov DKI Jakarta ingin membuat secara simbolik 3 taman disatukan menjadi Taman ASEAN atau Taman Bendera Pusaka,” katanya.

“Ternyata ada kontroversi baik di lapangan maupun dalam hal relokasi yang sampai saat ini (bangunannya) masih (merupakan) lahan kosong di Lenteng Agung,” sambungnya.

Dalam rapat tersebut, August juga menyinggung bahwasanya Pasar Barito juga sudah menjadi ikon tersendiri sebagai pasar mencari hewan peliharaan burung sejak tahun 1979.

Ia juga mempertanyakan mengapa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mempertaruhkan status tersebut sekaligus mengancam penghidupan para pedagang yang mencari nafkah di sana.

“Harus dipikirkan bahwa ikon Pasar Burung Barito ini sudah mendunia sejak tahun 1979. Mengapa kita mengorbankan ikon dan para pedagang kecil. Mereka hanya butuh untuk mencari makan demi menghidupi keluarganya. Sementara, kita berbangga untuk membuat taman simbolis,” terusnya.

August meminta kepada Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, untuk mempertimbangkan kembali relokasi pedagang Pasar Barito dan menunda langkah tersebut sampai dengan lokasi penggantinya sudah siap untuk digunakan dengan nyaman.

Ia juga menyampaikan kekhawatiran apakah pedagang-pedagang di Pasar Barito, beserta dagangan-dagangannya berupa hewan-hewan seperti burung bisa diterima oleh masyarakat setelah dipindahkan ke Lenteng Agung.

“Mohon Bapak Gubernur DKI Jakarta memikirkan dengan matang. Setidaknya, relokasi ditangguhkan. Sampai saat ini di lapangan keadaan sudah semakin tidak ada kejelasan,” ujarnya.

“Bagaimana bisa kita membuat kalau mereka (di-)relokasi mendapatkan tempat baru yang nyaman dan bisa diterima warga Lenteng Agung,” lanjutnya.

Demikian, August meminta agar Pemprov DKI Jakarta mempertimbangkan penundaan bagi para pedagang yang direlokasi dari Pasar Barito.

“Kami meminta, khususnya saya dengan teman-teman dari Fraksi PSI selain ditangguhkan, (maka) dipikirkan kembali,” tutupnya.