DETIKTV.CO.ID, HALSEL– Pembangunan Jembatan sepanjang 200 M di Desa Ngute-ngute, Kecamatan Kayoa Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut) rupanya tidak berdampak positif pada kepentingan masyarakat.
Jembatan yang terbilang sangat panjang di wilayah Halmahera Selatan itu tidak dapat selesai dibangun dengan alasan keterbatasan anggaran.
Meski demikian, entah kajian dan perumusannya seperti apa! Pembangunan jembatan tersebut dibangun mulai dari kepala jembatan menuju ke daratan.
Alhasil, pembangunan itu hanya sampai pada pertengahannya saja sudah tidak bisa dilanjutkan, akhirnya masyarakat tidak dapat memfungsikan atau lebih tepatnya tidak berdampak pada kepentingan dan kebutuhan masyarakat.
Padahal, pembangunan jembatan tersebut menguras biaya melalui Dana Desa (DD) pada Tahun 2019 sebesar Rp 400 juta. Pembangunan jembatan yang tidak dapat selesai dibangun itu juga dikabarkan tidak maksimal lantaran ketika air pasang surut, jembatannya pun ikut tenggelam.
Berdasarkan hasil penelusuran dilakukan media ini, jembatan tersebut sudah mulai rusak. Yang artinya, belum digunakan atau dimanfaatkan oleh masyarakat, pembangunannya sudah tidak dapat diharapkan lagi.
Anggaran ratusan juta rupiah itu rupanya tidak dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Muin Abdurrahim selaku Kepala Desa. Pasalnya, masih banyak kebutuhan masyarakat dan kepentingan masyarakat baik dari segi SDM maupun SDA yang harus dipenuhi. Namun, ia lebih memilih mengalokasikan anggaran tersebut untuk pembangunan yang pada akhirnya dibiarkan hingga rusak parah sebelum dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sekedar informasi tambahan, Kepala Desa Ngute-ngute, Muin Abdurrahim pernah menyampaikan statemen nya di salah satu media online dengan mengatakan bahwa pihaknya masih membutuhkan anggaran Rp 600 juta untuk menyelesaikan pembangunan tersebut. Namun hingga kini kata dia, belum juga mendapat respon balik dari pemerintah daerah maupun provinsi.
Tinggalkan Balasan