Detiktv.co.id, KESEHATAN — Batuk adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh yang penting untuk menjaga saluran pernapasan tetap bersih dari benda asing atau iritan. Namun, batuk yang berlangsung lama tanpa membaik dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu ditangani. Memahami jenis batuk dan terapi yang tepat adalah langkah penting untuk mengatasinya.

 

Jenis-jenis Batuk

Berdasarkan sifatnya, batuk dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu batuk berdahak (produktif) dan batuk kering (tidak produktif).

 

Batuk produktif adalah batuk yang menghasilkan dahak atau lendir (sputum) sehingga lebih dikenal dengan sebutan batuk berdahak.

 

Batuk tidak produktif adalah batuk yang tidak menghasilkan dahak (sputum), yang juga disebut batuk kering.

 

Berdasarkan durasinya, batuk dapat diklasifikasikan sebagai batuk akut (kurang dari 3 minggu), batuk subakut , dan batuk kronis.

  • Batuk akut adalah batuk yang berlangsung kurang dari 3 minggu. Batuk jenis ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernapasan atas seperti common cold. Bentuk batuk yang sering ditemui, merupakan jenis batuk akut ringan yang disertai demam ringan dan pilek.
  • Batuk sub akut adalah batuk yang berlangsung dalam kurun waktu 3-8 minggu.
  • Batuk kronis adalah batuk yang berlangsung lebih dari 8 minggu. Batuk jenis ini biasanya disebabkan oleh bronkitis kronis, asma, dll.

Jenis-Jenis Batuk dan Pilihan Terapinya

Batuk Berdahak, batuk jenis ini biasanya muncul untuk membantu membersihkan dahak atau lendir dari saluran pernapasan. Pilihan terapi adalah Ekspektoran seperti guaifenesin membantu mengencerkan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan. Mukolitik seperti N-Acetylcysteine (NAC) dan bromhexine membantu mengurangi kekentalan lendir.

 

Batuk Kering yaitu batuk tanpa lendir sering disebabkan oleh iritasi di tenggorokan atau alergi. Pilihan terapinya adalah antitusif seperti dekstrometorfan bekerja dengan menekan refleks batuk di otak.  Antihistamin seperti klorfeniramin efektif jika batuk disebabkan oleh alergi.

 

Batuk Kronis atau Berulang

Batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu membutuhkan perhatian khusus. Pilihan terapi penggunaan kombinasi dekongestan dan mukoregulator untuk menangani gejala yang lebih kompleks.

Konsultasi dengan dokter jika batuk disertai gejala serius seperti demam tinggi atau sesak napas.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Meski sebagian besar kasus batuk dapat diatasi dengan obat yang dijual bebas, ada kondisi tertentu yang memerlukan perhatian medis.    Jika batuk berlangsung lebih dari 7-14 hari tanpa perbaikan meskipun telah menggunakan obat, atau jika disertai gejala seperti demam tinggi, kesulitan bernapas, atau nyeri dada, segera konsultasikan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

 

Tips Memilih Obat yang Aman

Sebelum memilih obat, agar terhindar dari hal hal yang tidak diinginkan, lakukan beberapa hal sebelum mengkonsumsi obat

 

Pastikan membaca komposisi dan petunjuk penggunaan obat.

Hindari penggunaan berlebihan atau kombinasi obat yang mengandung bahan aktif serupa, misalnya parasetamol pada obat flu dan analgesik.

 

Perhatikan kondisi kesehatan khusus, seperti hipertensi atau diabetes, sebelum menggunakan dekongestan.

 

Setelah mendapatkan resep dokter, konsultasi pengadaan obat tentu sangat baik dilakukan dengan Apoteker, yang selalu siap memberikan informasi dan membantu anda memilih obat yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Jangan ragu untuk berkonsultasi jika batuk Anda tak kunjung reda.

 

Untuk pelayanan Hantar obat, Apotek Atma Jaya siap membantu anda. Hubungi saja  di no WA 0813-8862-4544 atau web kami di https://apotekatmajaya.co.id/ (FS/Redaksi)