DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – MIND ID, holding BUMN di sektor pertambangan, melalui PT Timah Tbk, berkomitmen meningkatkan produksi dan memperkuat hilirisasi guna memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional serta mendukung program tanggung jawab sosial untuk kesejahteraan masyarakat sekitar wilayah operasional.
Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menyatakan bahwa timah merupakan komoditas mineral strategis yang pengelolaannya harus dilakukan secara bertanggung jawab agar memberikan manfaat optimal bagi masyarakat Indonesia.
“MIND ID sebagai induk PT Timah akan terus memastikan bahwa pengolahan timah dapat memberikan dampak nyata bagi ekonomi nasional, baik melalui peningkatan pendapatan negara maupun penciptaan lapangan kerja,” ujarnya di Jakarta, Rabu.
Dalam laporan keuangan tahun buku 2024 yang telah diaudit, Pria mengungkapkan bahwa PT Timah mencatat peningkatan kinerja signifikan. Produksi bijih timah naik 31 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi 19.437 ton, produksi logam timah meningkat 23 persen YoY menjadi 18.915 metrik ton, dan penjualan logam timah tumbuh 22 persen YoY menjadi 17.507 metrik ton.
Kinerja positif tersebut berkontribusi pada peningkatan pendapatan perusahaan sebesar 29,37 persen YoY menjadi Rp10,86 triliun. EBITDA naik drastis 396 persen menjadi Rp2,71 triliun, sedangkan laba bersih melonjak menjadi Rp1,19 triliun.
Pria menjelaskan, teknologi peleburan TSL Ausmelt Furnace menjadi kunci utama dalam pengolahan bijih timah berkadar rendah 40–70 persen Sn dengan kapasitas produksi hingga 40.000 ton timah cair per tahun.
Selain peningkatan produksi, PT Timah juga berhasil mengembangkan produk hilir dimethyltin dichloride (DMT) dalam bentuk solid yang sebelumnya hanya tersedia dalam bentuk cair. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga membuka peluang sebagai bahan baku industri panel surya, memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.
Lebih lanjut, PT Timah mengembangkan program mineral logam tanah jarang (LTJ) atau Rare Earth Element di Tanjung Ular, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung.
“Melalui hilirisasi berkelanjutan, kami berkomitmen menjadikan timah sebagai komoditas strategis untuk mendukung penguatan ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Pria.
SUMBER : ANTARA
Tinggalkan Balasan