Detik TV | Jakarta – Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kevin Wu, memberikan refleksi mendalam bagi Jakarta dalam momen Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-80.

Menurut Kevin, Jakarta masih menanggung ‘pekerjaan rumah’ (PR) besar dalam beberapa isu yang menyangkut kehidupan masyarakatnya sehari-hari.

“Indonesia sudah berusia 80 tahun, tapi Jakarta masih punya PR besar, yaitu kemacetan yang membikin rata-rata warga pada 2023 kehilangan 65 jam per tahunnya di jalanan. Selain itu, banjir terus mengancam berbagai wilayah di Jakarta, sehingga membahayakan warganya,” katanya.

“Kesenjangan ekonomi juga masih jadi masalah yang nyata, di mana tingkat kemiskinannya sempat mencapai angka 4.4 persen pada 2023 lalu dan kantong-kantong permukiman kumuh tersebar di seantero kota. Semua ini hanya bisa selesai apabila kita berani transparan, bersikap tegas, dan kolaboratif,” sambungnya.

Kevin menegaskan bahwa ia akan terus mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk meningkatkan kualitas layanan masyarakat dalam kapasitasnya sebagai Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta.

“Fokus saya jelas. Salah satunya, kita mendorong agar proses digitalisasi pelayanan publik dipercepat, pungutan liar alias pungli dibasmi, dan setiap rupiah anggaran dipastikan digunakan untuk kepentingan rakyat. Kita harus ingat Jakarta punya APBD Rp81 triliun. Namun, jika tidak dikelola dengan bersih dan tepat sasaran, maka hasilnya akan tetap jauh dari harapan warga,” terangnya.

Ia menekankan pentingnya turun ke lapangan untuk melihat dan merasakan keresahan-keresahan warga secara langsung di masyarakat.

“Saya tidak hanya membaca laporan yang diberikan di atas meja. Saya turun langsung ke lapangan dan menyapa masyarakat, mengecek program, mendengar keluhan warga, lalu membawa data-datanya ke rapat di DPRD. Kalau ada program-program yang melenceng atau tersendat, saya akan tegas melakukan koreksi. Saya percaya bahwa pengawasan harus dilakukan secara aktif, bukan hanya sebagai formalitas,” tegasnya.

Kevin berdoa agar Indonesia dan Jakarta ke depannya mencapai masyarakat yang adil, damai, dan maju di mana warganya bisa hidup dalam suasana keadilan.

“Doa saya, Indonesia di usianya yang ke-80 ini akan menjadi semakin damai, adil, dan maju. Sementara untuk Jakarta, saya ingin kota ini menjadi teladan bagi seluruh negeri. Harapannya, kota ini bukan hanya megah infrastrukturnya, tapi warganya bisa memiliki kualitas hidup yang tinggi dan punya rasa keadilan,” tutupnya.