DETIK TV – Pertengahan bulan November ini menandai momen hari ulang tahun (HUT) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang ke-11 tahun, yaitu pada tanggal 16 November 2025 mendatang lebih tepatnya.

Sekretaris Wilayah (Sekwil) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Geraldi Ryan Wibinata, merefleksikan perjalanan panjang partainya yang kini telah mengubah logo dari bunga mawar ke gajah.

“Jadi kita ingin menanggapi beberapa kritik yang dilontarkan masyarakat terhadap PSI. Kenapa ditanggapi, karena seringkali kan masyarakat melihat dari luar atau dari pemberitaan yang sepihak dan lain sebagainya,” katanya membicarakan pentingnya berdialog dengan masyarakat untuk meluruskan beberapa isu yang beredar seputar PSI.

Adapun salah satu isu yang menurut Geraldi perlu didiskusikan kembali adalah munculnya pemahaman dari masyarakat kalau PSI sudah tidak lagi menjadi partainya anak muda lagi sekarang.

“Beberapa dari kritiknya sederhana, misalnya ada yang bilang PSI sekarang sudah beda karena sudah tidak muda lagi. (PSI berdiri) tahun 2014, sekarang kan 2025 berarti sudah nambah 10 tahun misalnya. Jadi, PSI (dianggap) sudah tidak muda lagi dong,” sambungnya.

Sekarang, PSI masih jadi parpol yang memberikan kesempatan kepada anak-anak muda untuk mengisi berbagai posisi strategis dengan kemampuan untuk menentukan kebijakan-kebijakan dalam parpol. Saat ini, posisi Ketua DPW PSI Jakarta diisi oleh Elva Farhi Qolbina dan Sekretaris Wilayah DPW PSI Jakarta oleh Geraldi Ryan Wibinata, di mana keduanya merupakan tokoh muda di ibukota.

Isu lainnya yang perlu dihadapi oleh PSI dalam momen HUT ke-11 tahunnya ini adalah semakin banyaknya partai-partai politik (parpol) yang juga mengusung tema politik anak muda. Geraldi menekankan pentingnya bagi PSI untuk berevolusi agar dapat menjadi lebih baik lagi dalam mewakili anak-anak muda di kancah politik nasional.

“Bagaimana caranya menanggapi aspirasi anak-anak muda dalam politik. Karena, bukan Cuma PSI, tetapi semua partai sama-sama menjual aspek anak muda. Semuanya punya sayap anak muda, semua juga punya program anak muda, semuanya bilang mereka mengakomodir anak-anak muda,” lanjutnya.

“Artinya, persaingannya ini kalau mungkin dulu 2014 PSI lah yang juara nih kalau menyangkut masalah anak-anak muda. Nah, sekarang ini semua parpol membahas isu yang sama,” terusnya.

PSI terus berevolusi menghadapi tantangan-tantangan zaman, beserta aspirasi-aspirasi yang disuarakan oleh masyarakat untuk diwujudkan dalam kancah politik di kemudian hari.

Kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI diharapkan bisa membawa partai tersebut menjadi lebih dekat lagi dengan penduduk-penduduk muda dan peka baik terhadap kerisihan-kerisihan maupun harapan-harapannya akan peningkatan dalam kualitas kehidupannya.