Fakfak – Ini adalah program jangka panjang yang ditawarkan Bupati Fakfak dan Wakil Bupati Fakfak. Samaun Dahlan dan Donatus Nimbitkendik dalam upaya menaikkan APBD Fakfak dari 1,3 Triliun menjadi lebih tinggi.

Salah satu sumber pendapatan daerah yang menjadi gemuk ketika Investasi tersebut beroperasi adalah Pabrik Pupuk dan Blok Ubadari dari Bp Migas. Termasuk beberapa lainya.

Masih segar dipikiran kita bahwa sebelum dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Fakfak 20 Februari 2025 lalu di Jakarta. Samaun Dahlan bertemua pihak Perusahaan Pupuk Indonesia soal rencana pembangunan Pabrik Pupuk di Kabupaten Fakfak.

Lokasi itu tepatnya di Wilayah Distrik Kokas dan Arguni. Bupati sudah sampaikan ke pihak perusahaan bahwa pemerintahanya mendukung penuh pembangunan Pabrik Pupuk di Fakfak.

Progressnya Bupati Fakfak, Samaun Dahlan, bertemu dengan Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto untuk membahas percepatan pembangunan pabrik pupuk oleh PT Pupuk Indonesia di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Pertemuan kemarin itu menjadi bagian dari koordinasi lintas sektor untuk mempercepat penyelesaian perizinan serta memperkuat keterlibatan daerah dalam proyek strategis nasional tersebut.

Sebelum pelantikannya, Samaun telah mengadakan pertemuan dengan BP Migas untuk membahas proyek strategis Migas Blok Ubadari.

Proyek ini memiliki nilai investasi mencapai ratusan triliun rupiah dan diperkirakan akan menyerap tenaga kerja sekitar 5.000 orang, baik dari Papua maupun luar daerah,

Dalam kesempatan tersebut, Samaun minta BP Migas untuk mengalokasikan tenaga kerja bagi Kabupaten Fakfak dalam proyek tersebut.

“Pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM telah menginstruksikan Migas untuk memulai pekerjaan di Blok Ubadari pada 2025. Operasi akan berjalan hingga 2028, dan pada 2029 Fakfak sudah bisa menikmati bagi hasil dari proyek ini.

Insya Allah, APBD kita bisa melampaui Rp5 triliun. Mari kita semua berdoa dan mendukung program ini demi kemajuan Fakfak,” pungkasnya.

Menteri ESDM RI. Bahlil Lahadalia saat hadiri HUT Kabupaten Teluk Bintuni – Papua Barat, rabu, 11 Juni 2025 lalu dalam keterangan tertulis diterima media ini mengatakan bahwa Kabupaten Teluk Bintuni merupakan lumbung energi nasional, lebih dari sepertiga kebutuhan gas nasional dipasok oleh Kabupaten ini.

Bahlil memastikan bahwa Teluk Bintuni akan mendapat penambahan Dana Bagi Hasil (DBH) pada 2027.

“Dan hari ini saya datang untuk mengunjungi Genting Oil dan BP Tangguh. Pada 2027 saya pastikan penambahan Dana Bagi Hasil untuk Bintuni dan Fakfak sudah mulai keluar pada 2027 akhir,” ujar Bahlil.

Pada kesempatan itu, Menteri Bahlil mengingatkan bahwa peningkatan produksi energi di Teluk Bintuni merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo-Gibran.

“Program Bapak Presiden Prabowo dalam Asta Cita itu ada empat, minimal ada empat yang selalu dibicarakan.

Yang pertama adalah kedaulatan pangan, yang kedua energi, yang ketiga adalah hilirisasi, dan yang keempat adalah makanan bergizi,” papar Bahlil.

Dari empat program ini, dikatakannya, dua diantaranya menjadi tugas Kementerian ESDM. “Dua yang ada di kami, menyangkut dengan kedaulatan energi dan hilirisasi,” tegas Bahlil.

(ret)