Jakarta – Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak dibawah kepemimpinan Samaun Dahlan dan Donatus Nimbitkendik sebagai Bupati dan Wakil Bupati periode 2025-2030 akan memperbaiki nafas kesehatan sebagai jantung dari kehidupan masyarakat Fakfak. hal ini tidak saja menyiapkan program berobat gratis dan makan siang gratis bagi dua penjaga pasien.
Pemerintahan berjulukan SANTUN ini terus melakukan lobby ke pemerintah pusat untuk bantu gelontorkan anggaran melalui beberapa usulan program untuk pembangunan sarana dan pra sarana kesehatan salah satunya adalah usulan pembangunan Rumah Sakit Pratama di Kabupaten Fakfak – Provinsi Papua Barat. sejalan dengan Visi Misi Presiden Prabowo.
Uslan pembangunan rumah sakit baru di Fakfak bukan tanpa alasan, saat ini rumah sakit umum daerah fakfak yang ada memiliki kapasitas yang sangat terbatas sehingga harus ada solusi lain untuk bagaimana menangkis setiap pasien berpenyakit lebih berat. rumah sakit umum daerah fakfak juga tentunya tetap beroperasi sebagaimana mestinya dan usulan pembangunan rumah sakit baru adalah sebagai solusi untuk pasien tidak rujuk keluar fakfak serta pemerataan layanan kesehatan.
Bupati Fakfak. Samaun Dahlan (Mantan Bendahara TKD Prabowo – Gibran di Papua Barat) dalam keteranganya resminya kepada media ini, Jumat, 20 Juni 2024 kemarin menjelaskan bahwa setelah melakukan pertemuan dan Audiensi dengan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Budi Gunandi Sadikin. Pihaknya menyampaikan beberapa usulan program dan kegiatan di bidang kesehatan untuk dapat ditindak lanjuti. Salah satunya pembangunan rumah sakit pratama fakfak. itu untuk rencana program jangka panjang.
Samaun dalam keterangnya resminya itu menjelaskan lebih lanjut bahwa letak geografis daerah di Fakfak salah satunya menjadi kendala utama dalam melakukan pemerataan layanan kesehatan kepada masyarakat, hal ini sangat terasa sehingga usulan pembangunan ruma sakit pratama diluar RSUD Fakfak adalah solusi pemerataan layanan kesehatan di Kabupaten Fakfak – Papua Barat. Sejalan dengan itu juga menegaskan dukungan terhadap program Presiden Prabowo soal layanan kesehatan di daerah 3T (Terluar, Terpencil dan Tertinggal) termasuk Fakfak.
“Berbagai kebutuhan prioritas dalam upaya penguatan sistem pelayanan kesehatan di Fakfak. Salah satu yang paling mendesak adalah pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) baru, pemerintah Kabupaten Fakfak mengajukan usulan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) baru untuk menjawab keterbatasan kapasitas dan kendala di RSUD Fakfak saat ini. Kondisi tersebut dinilai sudah tidak memadai untuk melakukan pelayanan kesehatan ke seluruh masyarakat di wilayah Fakfak.”, Jelas Bupati Samaun Dahlan.
Mantan Kadis PUPR2KP Fakfak itu menguraikan bahwa Pembangunan RSUD baru menjadi solusi strategis untuk meningkatkan akses layanan kesehatan, mendukung program nasional, serta mengimbangi pertumbuhan penduduk dan investasi di Fakfak, dalam paparanya didepan Menkes RI. Ia menyebutkan lagi bahwa Kabupaten Fakfak dengan luas wilayah mencapai 14.320 Km², 17 Distrik, dan 142 kampung, saat ini hanya memiliki satu rumah sakit umum.
Sementara jumlah penduduk terus meningkat dan tantangan dan problematika kesehatan semakin kompleks seperti perubahan pola penyakit, keterbatasan tempat tidur rawat inap, serta minimnya peralatan medis kian terasa bahkan tuntutan pelayanan kesehatan prima setiap saat dikeluhkan sehingga pemerintah daerah kabupaten fakfak saatnya berpikir untuk bagamana mengatasi persoalan layanan publik dibidang kesehatan kedepan lebih baik.
Disebutkan Bupati Fakfak. Samaun Dahlan bahwa rencana pembangunan RSUD baru tersebut telah dilengkapi dengan kesiapan lahan seluas 24.425 m² yang sudah memiliki legalitas. Termasuk dokumen perencanaan desain gedung lima lantai, serta kajian lingkungan yang sedang dalam proses penyelesaian dengan total kebutuhan anggaran yang diusulkan sebesar 164 Miliar
“Total kebutuhan anggaran diperkirakan mencapai Rp164 miliar. Pemkab Fakfak pun menyatakan kesiapan mendukung pembangunan ini melalui skema penganggaran sharing APBD dan kolaborasi lintas sektor. Selain itu, skema pembiayaan juga terbuka untuk menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang kesehatan maupun Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dengan fasilitas IGD 24 jam, ruang rawat inap dasar, laboratorium, serta radiologi sederhana, RSUD baru ini diharapkan dapat menyelamatkan nyawa dalam kondisi gawat darurat serta mengurangi beban rujukan ke luar daerah”, Ungkap SDA. Bupati Fakfak
Usulan rencana pembangunan rumah sakit baru ini juga sejalan dengan Visi-Misi Presiden Prabowo Subianto serta penyusunan RPJMN 2025–2029 yang menekankan transformasi layanan kesehatan rujukan dan pemerataan Rumah Sakit Tipe D di daerah 3T, termasuk Fakfak. Usulan ini sekaligus mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti pembangunan Pupuk Fakfak dan LNG Train 3. di mana membutuhkan infrastruktur kesehatan yang memadai demi menopang investasi jangka panjang di wilayah Papua Barat, Jelasnya.
(ret)
Tinggalkan Balasan