DETIK TV | JAKARTA – Dalam waktu dekat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta berencana membangun 300 Ruang Terbuka Hijau (RTH) di seantero wilayahnya. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan pihaknya akan membangun taman-taman itu di bawah tiang-tiang penyangga jalan tol, alias di kolong jalan tol.

Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Bun Joi Phiau, menyambut baik wacana tersebut dan meminta agar hal itu dikaji terlebih dahulu sebelum dilaksanakan agar memastikan taman-taman yang dibangun nanti aman dan bisa digunakan oleh masyarakat dengan baik.

“Kami juga sering menerima aspirasi dari masyarakat untuk membangun taman-taman di kolong jembatan tol, khususnya di wilayah Jakarta Utara. Hal itu tidak lepas dari kondisi wilayah tersebut, di mana masyarakatnya memang kekurangan taman untuk dikunjungi,” katanya.

“Oleh karena itu, kami menyambut baik wacana Pemprov DKI akan membangun taman-taman untuk dinikmati oleh masyarakat di kolong jembatan-jembatan tol. Berikutnya, harus dilakukan kajian terhadap wacana tersebut untuk memastikan beberapa hal terkait keamanan dan kegunaannya,” sambungnya.

Menurut Bun, Pemprov DKI harus memastikan status kepemilikan lahan-lahan di bawah jembatan-jembatan jalan tol itu. Sebab, beberapa ruas jalan tol seperti di Jakarta Utara dimiliki oleh perusahaan swasta.

“Seperti contohnya di Jakarta Utara, beberapa ruas jalan tol di sana dimiliki oleh PT Citra Marga Nusaphala Persada. Demikian, Pemprov DKI harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan perusahaan tersebut apakah dapat menggunakan lahan di bawah jalan tol miliknya untuk dijadikan taman. Ini perlu dipastikan terlebih dahulu,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya kajian mengenai keamanan, terlebih dengan menimbang bahwa sebagian dari pengunjung taman-taman tersebut nantinya merupakan anak-anak kecil.

“Kami ingin Pemprov DKI memastikan keamanannya. Ingat, pengunjung taman-taman tersebut nantinya juga ada yang masih anak-anak. Oleh karena itu, fasilitas penyeberangan, pagar-pagar pembatas, kondisi struktural tiang penyangga jembatan jalan tolnya harus diperhatikan,” tekannya.

“Tidak lupa juga, Pemprov DKI harus menyediakan penerangan dalam jumlah yang memadai agar taman-taman itu tidak menjadi sarang kriminalitas pada malam hari. Kamera CCTV harus terpasang dan bisa menjangkau semua sudut. Dan Pemprov DKI juga perlu menurunkan personil-personil untuk menjaga taman-taman itu,” lanjutnya.

Terakhir, Bun ingin agar Pemprov DKI tidak hanya memerhatikan estetika taman-taman tersebut, tetapi juga kegunaannya bagi masyarakat sekitar.

“Harus dipertimbangkan juga apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat sekitar. Fasilitas-fasilitas di taman-taman itu seperti alat olahraga, tempat bermain anak-anak, bangunan serbaguna, dan lain sebagainya harus mengikuti kebutuhan dari masyarakat. Jadi, taman-taman itu harus tepat guna nantinya,” pungkasnya.