Tual – Bencana alam berupa terbelahnya tanah di Wilayah Kecamatan Pulau-Pulau Kur. Kota Tual. Provinsi Maluku kini sedang terjadi, informasinya kejadian alam ini dipicu akibat curahn hujan yang tinggi mengguyur negeri berjulukan Tanah Makara (Pulau Pulau Kur-red) ini selama kurang lebih 1 minggu berturut-turut.

Tidak saja hujan deras yang mengguyur negeri dengan hasil kekayaan berupa Kenari, Pala, Cengkeh ini, kejadian beruntut adalah retaknya ratusan pohon kenari hingga tumbang, tidak saja itu, selain tanah bagian hutan terbelah dan patahan pohon hingga tumbang, Desa Sermaf dilingkari banjir mengepung desa tersebut.

Ketua Umum HMI Cabang Tual. Adisofyan Rettob ketika menghubungi media ini, Kamis, 26 Juni 2025 malam mengakui kejadian bencana alam yang terjadi di Kecamatan Pulau-Pulau Kur tepatnya di Desa Sermaf.

Ia menyampaikan kejadian bencana alam tersebut berupa tanah terbelah, banjir hingga longsor, ratusan pohon kenari tumbang. Kemudian juga melihat banjir dengan ketiggian lutut kaki orang desa mengepung Finua Sermaf.

“Terjangan angin derasnya hujan berakibat tanah longsor di pulau pulau kur hingga kini, Kepulauan kur pada hari rabu tanggal 25 tahun 2025 hingga kini masih berduka karena derasnya hujan dan tanah longsor”, Kabar dari Adisofyan saat menghubungi detiktv.co.id, kamis, 26 Juni 2025 malam

Lanjut disampaikan bahwa akibat dari kejadian yang masih berlangsung itu dari konfirmasi kami dengan warga setempat lewat Via telpon mereka mengatakan sekitar 600-an pohon yang telah tumbang akibat tanah longsor yang terjadi.

“Mengingat mayoritas masyarakat pulau-pulau kur sejak dahulu hingga sekarang bergantung pada hasil tanaman berpenghasilan Seperti pohon kenari, pala, cengke dan lain-lain yang terdampak.

Sebagai penunjang kehidupan sehari-hari, terlebih lagi hasil alam inilah yang selama ini menjadi harapan dasar mayoritas masyarakat disana untuk menunjang pendidikan dan masa depan generasi penerus disana.”, Ujarnya.

Adisofyan berharap Pemerintah Daerah Kota Tual segera turun tangan dan ambil langkah penanganan terhadap terjadinya bencana alam yang menimpa masyarakat Kecamatan Pulau-Pulau Kur khususnya warga Finua Sermaf.

“Pemerintah Kota Tual melalui dinas terkait (dinas yang menangani bencana alam ) agar segerah melihat dan menangani kondisi yang sedang terjadi, Karena pulau-pulau kur masuk dalam pemerintahan administratif kota tual, dan ini menjadi beban moril kita bersama”, Mintanya.

Dia juga berharap agar pemerintah kota tual segera meninjau dan melihat  kondisi terkini yang sedang terjadi, Desak Rettob.

Informasi tambahan, Jumat, 27 Juni 2025 shubuh. Finusa Sermaf juga sempat dikepung banjir akibat curah hujan yang sangat tinggi. semoga pemerintah kota tual bisa segera turun tangan untuk menyikapi bencana yang dialami warga setempat.

(ret)