DETIK TV | JAKARTA – Berita meninggalnya bocah berusia 6 tahun, Alvaro Kiano Nugroho, yang diduga menjadi korban dari ayah tirinya (AI) mengguncang masyarakat ibu kota, khususnya warga Pesanggarahan, Jakarta Selatan. Terlebih jasad korban baru ditemukan setelah proses pencarian panjang hampir 9 bulan lamanya.

Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Francine Widjojo, menyampaikan belasungkawa atas kejadian ini. “Duka cita mendalam atas kepergian Alvaro. Pagi ini (27/11) saya melayat dan bertemu dengan kakek dan nenek dari Alvaro. Hampir 9 bulan baru ditemukan keberadaan korban. Kalau saja ada CCTV yang memadai, mungkin Alvaro bisa ditemukan di hari yang sama atau dilacak keberadaannya lebih cepat. Identifikasi pelaku juga lebih mudah jika ada CCTV.”

Francine mengkritik masih lemahnya keamanan di Jakarta, antara lain masih sedikitnya CCTV di lingkungan RT maupun RW seperti yang dijanjikan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dalam kampanyenya saat Pilkada tahun 2024. “Pencurian motor juga sering dikeluhkan warga, termasuk dalam reses, dan warga menagih CCTV tiap RT yang dijanjikan saat Pak Gubernur kampanye.”

Francine juga menyayangkan CCTV yang dijanjikan tiap RT tersebut bahkan tidak dimuat dalam rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029. “Setelah berulang kami usulkan, akhirnya wacana pemasangan CCTV masuk dalam RPJMD tapi tidak dirinci jumlahnya dan lokasinya apakah akan dipasang di tiap RT seperti janji Pak Gubernur. Padahal janji kampanye salah satu faktor keterpilihan, bukan sekadar janji manis tapi harus dipenuhi,” tutupnya.