JAKARTA – Ada sahabat alumni kita, sejauh ini juga kira – kira dalam resonansi kekuasaan Prabowo Subianto, saat media ini melakukan investigasi ke beberap sahabat yang memunculkan nama ini, Rabu (29/10/2025).
Kalau konsisten dengan dicita citanya dan support dari sisi tertentu untuk program presiden Prabowo Subianto, mungkin sahabat alumni kita ini suatu hari jadi kepercayaannya langsung Prabowo atau siapapun pemimpin negara ini. Cuplikan singkat dari sahabat nama yang di munculkan.
Beliau adalah sahabat alumni kita ini bercerita tentang prinsip kepemimpinannya, Tipe kepemimpinan harus dipertahankan cirinya, terus ditingkatkan energi ciri itu dan tetap memegang syarat – syarat umum kepemimpinan yang baik, jujur, demokratis, mengambil resiko, mengambil putusan strategis, pendelegasian tugas, menjaga soliditas, komunikatif dan seterusnya.
Kalau bicara kategorial kepemimpinan, Herbert Feith, ilmuwan, peneliti (Indosianis ) terkemuka, Monash university Australia, yang terpandang, menyebut Soekarno adalah tipe solidarity maker dan Hatta, sebagai tipe administrator, keduanya dipuncak, Dwi tunggal.
Ada lagi fenomena kepemimpinan LSM generasi pertama, yang sebenarnya bermata rantai dari pengajian awal aktifis mahasiswa di kampus tahun 70 an adalah kepemimpinan pemberdayaan masyarakat, kepemimpinan tidak berkedudukan dalam kekuasaan formal.
Itu dianut oleh aktifis dalam pikiran dan jalan hidupnya, kalau diceritakan disini, memerlukan tempat yang panjang.
Disana ada kemarahan terhadap kemapanan dan status quo, disana ada tentang bottom up strategi, disana ada pembayaran utang mahasiswa kepada rakyat, disana ada sosialisme religius.
Saya kira formasi sosial politik sudah berubah sejak reformasi, tipe yang setidaknya dimiliki oleh saudara alumni kita pak Muhammad Burhanuddin, yakni tipe pemimpin LSM generasi pertama sudah bisa berada di lingkaran pertama, kedua, ketiga, keempat kekuasaan, sehingga lebih memudahkan pencapaian.
LSM generasi pertama, adalah berbasis ilmu pengetahuan, dan bukan spanduk dan pressure group, tetapi mereka di desa terpencil di sekian pelosok Indonesia membangun manusia yang terpinggirkan atau dipinggirkan oleh pembangunan, paling banter yang membuat LSM ini baru kontak dengan kekuasaan kalau ada advokasi kebijakan.
Seluruh jiwa dan hidup tidak berorientasi kekuasaan formal, mereka sudah ikhlas menempuh pembagian tugas ini dalam proses pertumbuhan masyarakat Indonesia.
Solidarity maker, administrator, gerakan kepemimpinan swadaya masyarakat/partisipatoris adalau sebagai yang diajukan dalam tulisan ini bisa memberi gambaran sahabat alumni kita pak Boer atau Nama Muhammad Burhanuddin yang berada dimana.
“Energi terbaik tumbuh dalam diam, biarkan hasilmu yang berbicara, bukan ceritamu, Hidup bukan reality show, itu karya seni yang sedang tumbuh dalam diam”.
Di tengah geliat dunia yang semakin individualistis, kita semakin kesulitan menjadi sosok yang mau benam dalam interaksi sosial, mau berbagi dan pantang mundur meski di sana sini tercipta skeptisisme, penghakiman dan teror rasa takut. Tidak banyak. Apalagi jika membaca trend sejumlah pelaku medsos yang selalu merasa paling benar, cenderung sarkas, bahwa dia yang merasa paling hebat, tokoh, sementara yang lain ’oljen’.
Tapi tidak bagi Om Boer, nama pendek dari Lawyer Muhammad Burhanuddin bahwa Penulis melihatnya sebagai sosok yang selalu siap berbagi, tetap bertahan tegar di sejumlah skeptisisme, dia terus menerjang kevakuman kreativitas dengan selalu antusias menghidupkan harapan di organisasi sosial, termasuk kealumnian.
Penulis menjadi saksi kesibukannya mengurusi IKA SMP 5, IKA Smansa 87 dan IKA FH Unhas 87 bahkan mengurus Asta Citanya Prabowo Subianto.
Om Boer adalah sosok yang tetap konsisten mengabdikan dirinya untuk orang lain. Dia begitu aktif – sebagaimana tercatat dalam jejak digital dalam organisasi sosial dan memiliki pengaruh besar dalam membangun kepedulian di masyarakat.
Apa yang membuat Om Boer begitu istimewa?
Ketulusan dan Kepedulian Tanpa Pamrih Om Boer dikenal sebagai pribadi yang tulus dan penuh kepedulian.
Ia mendedikasikan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membantu sesama tanpa mengharapkan imbalan. Empatinya yang tinggi membuatnya selalu hadir untuk mereka yang membutuhkan.
Kepemimpinan dan Inisiatif yang Kuat. Dua aktif di dunia sosial, Om Boer tidak hanya menjadi bagian dari gerakan perubahan, tetapi juga menjadi penggeraknya. Ia memiliki jiwa kepemimpinan dan inisiatif untuk menciptakan solusi atas berbagai permasalahan sosial yang ada di sekitarnya.
Komitmen terhadap Perjuangan. Banyak orang memiliki kepedulian terhadap isu sosial, tetapi hanya sedikit yang benar-benar mengambil tindakan nyata.
Om Boer adalah salah satu dari sedikit orang yang memiliki komitmen tinggi terhadap perjuangan yang ia jalankan. Konsistensinya dalam berkontribusi ‘apapun yang dia miliki’ menjadikannya panutan bagi banyak orang.
Dia punya kemampuan menciptakan dampak nyata. Om Boer bukan hanya berbicara tentang perubahan, tetapi ia benar-benar bekerja untuk mewujudkannya.
Om Boer adalah salah satu dari sedikit orang yang memiliki komitmen tinggi terhadap perjuangan yang ia jalankan. Konsistensinya dalam berkontribusi ‘apapun yang dia miliki’ menjadikannya panutan bagi banyak orang.
Melalui berbagai kegiatan sosial, advokasi, dan program kemasyarakatan, ia berhasil memberikan dampak positif yang dirasakan oleh banyak orang. Dia gigih. Dia punya daya tahan menghadapi tantangan. Menjalankan misi sosial tidak selalu mudah. Banyak rintangan dan hambatan yang harus dihadapi, mulai dari keterbatasan sumber daya hingga kurangnya kesadaran masyarakat.
Namun, Om Boer tetap teguh dalam perjuangannya, menunjukkan ketahanan dan semangat juang yang luar biasa.
Keberadaannya membuktikan bahwa satu individu dapat membawa perubahan besar dalam masyarakat jika memiliki niat dan aksi nyata.
Di dunia yang sering kali lebih berorientasi pada kepentingan pribadi, Om Boer hadir sebagai sosok yang menunjukkan bahwa kepedulian dan aksi nyata bisa menjadi cahaya harapan bagi banyak orang. Itulah yang membuatnya begitu istimewa.

Tinggalkan Balasan