DETIKTV, TANGERANG – Bullying atau perundungan masih menjadi permasalahan serius di kalangan remaja, terutama di lingkungan sekolah, Senin (30/6/2025).
Untuk merespon hal ini, tim pengabdian kepada masyarakat dari Universitas Pamulang (UNPAM) mengadakan kegiatan edukasi bertajuk “Edukasi Terhadap Remaja Untuk Menghadapi Bullying”, yang dilaksanakan di SMA AN-NURMANIYAH (YAPERA) pada tanggal 14 Mei 2025. Ujar Ibu Liswati, Selaku Ketua Tim Pengabdian ini.
Lanjut Liswati, Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada siswa-siswi tentang apa itu bullying, dampaknya terhadap korban, serta strategi untuk menghadapi dan mencegah perundungan di lingkungan mereka.
Dalam sesi edukasi ini, para siswa diajak berdiskusi interaktif, bermain peran (role-play), serta menonton video edukatif tentang kasus nyata bullying dan cara penyelesaiannya.
Ketua tim pengabdian, Ibu Liswati, menyampaikan bahwa edukasi semacam ini sangat penting agar remaja mampu mengenali tanda-tanda bullying dan tidak menjadi pelaku maupun korban. “Remaja harus dibekali dengan keterampilan sosial dan emosional untuk bisa menyikapi perundungan secara bijak. Melalui edukasi ini, kami harap siswa mampu membangun empati dan keberanian untuk melawan tindakan tidak adil di sekitar mereka,” jelas Ibu Liswati.
Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pemahaman kepada siswa dan siswi untuk mendeteksi dan menangani kasus bullying sejak dini. Materi yang diberikan mencakup jenis-jenis bullying (verbal, fisik, sosial, dan cyberbullying), mekanisme pelaporan, serta pentingnya dukungan psikologis bagi korban.
Kepala Sekolah SMA AN-NURMANIYAH (YAPERA), Ibu Ida Farida, S.Pd., menyambut baik kegiatan ini. Ia menyatakan bahwa program edukatif ini sangat membantu dalam mendukung program sekolah ramah anak yang sedang mereka jalankan.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkala, karena dampaknya sangat positif bagi pembentukan karakter siswa,” ujar Ibu Ida Farida.
Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini, diharapkan remaja tidak hanya menjadi lebih sadar akan bahaya bullying, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan yang menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan inklusif untuk semua. Tutup
Tinggalkan Balasan