DETIKTV.CO.ID,HALSEL- Penanganan medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuha, Halmahera Selatan kembali mendapat sorotan usai menolak pemeriksaan Computed Tomography Scan (CT-Scan) seorang pasien kecelakan lalu lintas pada Kamis (05/06) pagi.
Alat yang diperuntukan untuk pemeriksaan medis yang menggunakan kombinasi sinar-X dan komputer untuk menghasilkan gambar detail organ serta jaringan di dalam tubuh tersebut tak bisa difungsikan karena daya listrik yang tak memadai.
Padahal salah satu fasilitas kesehatan bergengsi di wilayah Halmahera Selatan itu diketahui telah mendapat kucuran anggaran perbaikan jaringan listrik selama dua tahun secara berturut.
Meski begitu mesin CT-Scan yang membutuhkan daya 30 – 100 kilowatt (kW) tetap tidak bisa difungsikan.
Berdasarkan data yang diperoleh Media ini, paket perbaikan jaringan listrik tahap satu dengan nomor Rencana Umum Pengadaan (RUP) 52538166 sebesar Rp 100.000.000 tahun 2024. Paket itu kemudian kembali diusulkan pada tahun 2025 dengan anggaran Rp 200.000.000.
Diketahui pasien kecelakan lalu lintas yang mengalami luka berat disejumlah tubuh, termasuk kepala diduga akibat benturan keras. Penanganan medis yang membutuhkan CT-Scan tak bisa dilakukan karena daya listrik membuat pasien harus dirujuk ke RSUD Chasan Boesorie Ternate.
“Alat CT-Scan ada, tapi daya listrik tidak mencukupi untuk dioperasikan”, ujar salah satu petugas RSUD Labuha yang enggan disebutkan namanya seperti dikutip mimbartimurcom dari detikt, Sabtu (07/06).
Sementara itu Direktur RSUD Labuha, Dr Titin saat dikonfirmasi melalui pesan whatsApp enggan merespon. Upaya tersebut dilakukan untuk memastikan alat CT-Scan benar-benar tidak bisa difungsikan karena daya listrik rendah.
Selain itu, anggaran perbaikan jaringan listrik tahap satu dan dua yang diketahui bernilai ratusan juta rupiah selama dua tahun berturut.
Tinggalkan Balasan