DETIKTV.CO.ID,HALSEL–Miris Kekecewaan warga Desa Dolik, Kecamatan Gane Barat, Kabupaten Halmahera Selatan,(Halsel) Provinsi Maluku Utara,( Malut) memuncak.

 

Mereka menuding SPBU yang beralamatkan Desa Dolik itu terang – Terang bermain mata dengan pembeli dari luar desa dalam penyaluran Pertalite bersubsidi. Ironisnya, dugaan penyimpangan itu terjadi di depan mata aparat, yang justru diam seribu bahasa.

 

“Sudah jelas-jelas minyak disalurkan ke luar desa. Mobil open cup masuk malam hari, bawa puluhan jeriken. Tapi tidak ada satu pun aparat yang bertindak,” kesal salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, Kamis (17/6/2025).

 

Menurut pantauan warga, distribusi Pertalite dari SPBU Dolik tidak transparan dan tidak berpihak kepada kepentingan masyarakat lokal. Minyak yang seharusnya cukup untuk kebutuhan satu desa, justru habis dalam hitungan hari. Sementara kendaraan dari luar daerah leluasa antre dan mengangkut BBM menggunakan jeriken dalam jumlah besar.

 

“Waktu kami dari warga Desa butuh, jawabannya selalu sama: ‘Minyak sudah habis’. Tapi faktanya, hampir tiap malam maupun disiang hari ada mobil open cup terus keluar luar masuk dan isi Pertalite. Ini bukan kelalaian, ini permainan!” tambahnya.

 

Lebih parah lagi, warga menyayangkan sikap aparat kepolisian maupun pemerintah desa yang dinilai tutup mata atas persoalan ini.

 

Hingga kini, tidak ada langkah tegas yang diambil untuk menertibkan pengawasan atau menindak dugaan penyalahgunaan distribusi BBM bersubsidi.

 

“Kami tidak butuh alasan lagi. Kami minta pengawas SPBU itu dicopot. Dan aparat harus turun tangan. Kalau tidak, ini akan terus terjadi dan rakyat kecil yang jadi korban,” tegas warga.

 

Hal ini Media Detiktv.co.id telah berupaya menghubungi pemilik SPBU,dan aparat terkait di wilayah Kecamatan Gane Barat Utara, namun hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan resmi.

 

Masyarakat mendesak Pertamina, kepolisian, serta pemerintah daerah untuk segera turun tangan, melakukan audit menyeluruh terhadap SPBU Dolik, dan menindak tegas pelaku yang bermain dalam distribusi Pertalite bersubsidi. Jika dibiarkan, praktik ini akan merusak sistem dan mengorbankan hak warga yang paling berhak.

 

Diketahui pemilik APMS desa dolik itu milik wakil Walikota Ternate, Naser Abubakar.

Terpisah pemilik APMS wakil walikota Ternate, Naser Abubakar saat di konfirmasi media nih belum mendapatkan respon. Tim kami terus berupaya mengkonfirmasi pemilik tersebut, ikuti kami di berita terbaru.